Satu - Awal Pertemuan Itu

1541 Words
“Yuno!!!” Seru seorang perempuan bernama Rani kepada pria muda yang baru mulai menjadi model di perusahaan itu hari ini. “Ya Kak Rani!!!” Pria Bernama lengkap Yuno Vederic Zhou itu segera menghampiri Rani. Tampak Rani sedang memegang perutnya menahan kram perut karena mens. “Loe langsung aja masuk ke ruangan itu ya sekalian bawa kopi ini” Rani menunjuk salah satu ruangan dan menyerahkan dua gelas kopi kepada Yuno. Yuno tampak heran menerima kopi dari tangan Rani. “Gue mau urus anak-anak yang lain lagi. Perut Gue lagi kram gak bisa banyak gerak sana sini. Loe bisa kan mulai pemotretan tanpa Gue temenin? Ah ya, Loe harus maksimal ya. Owner ada di dalam soalnya” Jelas Rani yang merupakan asisten yang mengurusi talent di perusahaan itu. Yuno menghela nafas berat, dia baru saja mulai bekerja part - time alias magang sebagai model di perusahaan JMonteg itu. Perusahaan yang bergerak di bidang fashion dan terkenal di negaranya bahkan merambah ke mancanegara saat ini. Yuno bukanlah orang yang takut dengan kamera, dia sudah terbiasa bergaya di depan kamera saat mempromosikan produk endorse yang selama ini di tekuni sebagai salah satu konten kreator dadakan sejak 3 tahun lalu. Namun tentu itu berbeda dengan harus menjadi model di salah satu perusahaan besar, karena saat bekerja sendiri tentu hanya ada dirinya dan kamera di hadapannya. Tidak ada orang lain yang mengawasinya. Berbeda dengan sesi pemotretan hari ini, terdapat banyak kamera dan staff juga hari ini sang Owner perusahaan itu turut serta mengawasi jalannya sesi pemotretan. “Astaga. Gue kok ngerasa gugup ya?!” Keluh Yuno dengan suara sekecil mungkin. “Loe bisa Yuno, Loe tuh udah biasa di depan kamera, kenapa harus takut sih. Ini kesempatan Loe buat lebih sukses lagi. Loe pasti bisa” Yuno tampak bergumam menyemangati dirinya sendiri. Yuno lalu bergerak menuju ruang pemotretan yang di tunjuk oleh Rani. Saat masuk ke dalam terlihat banyaknya kamera dan beberapa orang yang sibuk menyusun set untuk pemotretan. “Loe Yuno kan???” Terdengar suara seorang gadis menyapa Yuno dengan ramah. Yuno menatap wajahnya dan mengenali gadis itu. Dia adalah Adellia, teman seangkatannya di SMA dulu namun berbeda jurusan. “Hei Lia!!!! Apa kabar????” Yuno tampak berseru dengan semangat karena senang bertemu orang yang dia kenal di tempat itu. “Baik kok. Loe kok bisa ada di sini?” Tanya Adellia yang juga senang bisa bertemu dengan Yuno. Bagi Adellia, Yuno adalah sosok pria yang gentel dan sopan pada kaum Wanita. Bahkan dulu Adellia sempat menyukai Yuno meskipun akhirnya mereka hanya berteman biasa. Itu karena Yuno pernah menolong Adellia yang hampir di lecehkan teman kencannya dulu. Sejak saat itu juga Yuno semakin terkenal sebagai pria baik dan gentle. Di tambah wajahnya yang tampan juga cantik itu menjadi daya tarik tersendiri di antara teman-temannya dan orang-orang yang tahu siapa Yuno. Seorang pria muda yang pintar, tampan, manis, gentle, macho tentunya dengan otot tubuh yang indah dan menarik mata kaum hawa. “Gue di tawarin jadi model part time di sini. Loe sendiri kenapa bisa ada di sini?” “Gue jadi staff bagian fashion. Wah gak nyangka Gue, Loe benaran jadi model ya! Udah tercapai dong cita-cita Loe sekarang?” Adellia memandang dengan bangga dengan melihat Yuno yang berhasil menjadi model. DI perusahaan besar itu pula. Yuno yang dia kenal sejak jaman sekolah memang anak yang tampan dan disukai banyak Wanita. Bahkan banyak gadis yang iri dengan kulit putih , mulus, tubuh yang bagus serta wajah tampan tapi juga cantik milik Yuno. Yuno sejak dulu memang aktif di dunia media sosial dan sering mempromosikan produk. Dia sejak lama berkeinginan menjadi model papan atas. Lebih tepatnya Yuno ingin menjadi model terbaik di dunia internasional. “Ah belum kok. Ini aja masih belajar jadi model. Selama ini kan Gue cuman model abal-abal” Ucap Yuno jujur. “Tapi gimana pun bisa gabung di sini enggak mudah loh. Banyak tuh yang gagal lulus seleksi awal setau Gue!” Jelas Adellia. “Lia!!!!” Seru salah satu staff lainnya memanggil Adellia dan melambaikan tangannya. “Eh bentar yah, Gue ke sana dulu. Nanti kita ngobrol lagi” Ucap Adellia lalu meninggalkan Yuno yang masih berdiri melihat-lihat ke sekeliling ruangan itu. . Di sudut ruangan pemotretan. Tampak seorang pria tampan berwajah blasteran Jerman-Indo tampak menatap ke arah Yuno. Pria itu adalah Pewaris utama a.k.a Owner dari Brand JMonteg. Namanya Juan Pratama Agung, pria muda berusia 27 tahun. Juan terkenal dingin dan tegas serta dia di juluki ‘Beruang Kutub’ oleh karyawan-karyawannya. Dia juga merupakan pencetus banyaknya fashion terbaru yang selalu hits di dunia permodelan. Bahkan banyak yang menyayangkan Juan tidak menjadi model di Brand-nya sendiri padahal dia memiliki wajah tampan dan tubuh tinggi yang athletics, Tentu itu menjadi nilai utama sebagai seorang model. “Siapa dia, Sekar?” Juan bertanya kepada Scarletta—Asisten pribadinya. “Dia model baru kita Tuan” Scarletta menjawab dengan sopan. Scarletta, perempuan yang dua tahun lebih muda dari Juan yang sering dipanggil Sekar oleh Juan. Dia meneruskan profesi sang Papa menjadi Asisten pribadi pewaris di keluarga Agung. Papa nya bahkan sampai saat ini masih menjadi asisten pribadi yang melayani Budiraharjo - Eyang dari Juan, Tuan Besar keluarga Agung Raharjo. “Oh~” Jawab Juan singkat lalu kembali focus melihat persiapan set pemotretan yang sedang di rapikan oleh team-nya. Tanpa Juan sadari Yuno berjalan menuju ke arahnya. Scarletta yang melihat Yuno mendekat lalu bergerak menyapanya terlebih dahulu. “Hai Yuno” Sapa Scarletta dengan ramah. “Hai Kak Sekar. Ah ini ada titipan dari Rani katanya pesanan untuk Owner” Yuno menyodorkan dua gelas kopi kepada Scarletta. “Oh Okey. Makasih ya” Ucap Scarletta sambil tersenyum. Yuno hanya membalas dengan tersenyum lalu matanya menatap Juan. ‘ Gila! Tampan banget! Duh bergetar ginjal Gue! ‘ Batin Yuno. Meskipun Yuno tampak tertarik dan ingin sekali mendekati Juan, dirinya masih stay cool seolah tidak merasakan apa pun. Ya kali dia berubah menjadi gemulai di depan umum. Jatuh dong image cool dan tampannya selama ini yang terkenal manly dan macho itu. Selain itu dirinya juga sadar jika di negara Konoha ini dia harus menjaga sikap jika tidak ingin di hujat dan karir-nya jatuh. “Gue balik ke sana dulu ya Kak. Sepertinya sudah mau mulai pemotretan” Ucap Yuno kepada Scarletta sambil mencuri pandang wajah Juan. “Baik. Silakan” Ucap Scarletta mempersilakan Yuno mulai ke sesi pemotretannya. Yuno berjalan menuju ke arah beberapa MUA (Make Up Artis) yang di sediakan untuk memoles para model sebelum dilakukan pemotretan sesuai tema yang ada. Dia duduk dengan tenang di kursi sambal menunggu di make-up oleh MUA yang bertugas saat itu. Seorang MUA mendekati Yuno bersama dengan asistennya. MUA itu bernama Aliyah, dia di bantu oleh asistennya yang merupakan pria bertulang lunak. Alias satu server dengan Yuno. “Hai. Kamu Yuno ya?” Sapa Aliyah dengan sopan. “Iya. Aku Yuno Kak. Salam kenal” Yuno membalas sapaan Aliyah dengan ramah dan dengan bahasa yang sopan. “Kenalin Aku Aliyah dan ini asisten Aku namanya Jaka” Aliyah memperkenalkan dirinya dan juga Asistennya itu. “Ih Kak Aliyah. Kalau pagi eikeh Jaka tapi kalau malem eikeh tuh Jasmine!” Jaka tampak protes dengan suara gemulainya. Aliyah tertawa melihat sikap Jaka yang memang cenderung suka menggoda pria tampan. Tapi dia tetap sopan dan tidak sembarang menyentuh orang. “Ya sudah. Boleh kita mulai Yuno?” Tanya Aliyah sebelum mulai merias Yuno. “Silakan Kak” Jawab Yuno. Aliyah tampak mulai membersihkan wajah Yuno dengan toner sebelum memulai memoles tipis wajah Yuno. Yuno tidak perlu make up tebal karena pada dasarnya wajahnya sudah tampan dan mulus. Tanpa celah maupun pori-pori kasar. Selesai di make up, Yuno mulai sesi pemotretan. Berkali-kali Yuno harus berganti model pakaian dan harus bergaya dari segala sudut set yang sudah di siapkan. Sepanjang sesi pemotretan tampak Juan menatap tanpa henti setiap pergerakan Yuno. Sedangkan Yuno juga sesekali mencuri pandang ke arah Juan. Wajah tampan Juan seolah menghipnotis Yuno untuk menatapnya berlama-lama. Dua jam berselang akhirnya selesai juga sesi pemotretan Yuno. Dirinya segera menuju salah satu bilik toilet. Dia sejak tadi menahan diri untuk buang air kecil karena ruangan di dalam set pemotretan itu ternyata sangat dingin. Selesai membuang hajatnya. Yuno segera mencuci tangannya di wastafel dan keluar dari toilet. Namun karena terburu-buru dirinya menabrak seseorang. Hampir saja Yuno terjungkal ke belakang, beruntung orang itu segera memeluk pinggang Yuno agar tidak terjatuh. Yuno mendongakkan wajahnya menatap orang itu. Deg! Dia adalah Juan - CEO tampan yang mencuri perhatiannya sejak tadi. Hati Yuno berdesir. Tidak di pungkiri dia sangat tertarik dengan ketampanan Juan. “Lain kali hati-hati” Ucap Juan terdengar dingin dan langsung melepas pinggang Yuno. “Makas---ihh” Yuno belum sempat berterima kasih, Juan sudah berjalan melewatinya dan tidak peduli pada ucapan Yuno. ‘ Ih, gemes Gue! Baru kali ini Gue di cuekin! ‘ Batin Yuno. Dia semakin penasaran pada Juan, karena radar kaum pelanginya itu bergerak membaca bahwa Juan seorang TOP (Gay yang berperan sebagai Pria). Namun kenapa Juan tampak dingin dan tidak peduli. Jika Juan memang juga pecinta sesama jenis, dia juga pasti bisa merasakan kalau Yuno merupakan orang yang sama sepertinya. Tapi Juan tampak cuek dan tidak peduli. Yuno melangkah menjauh dari toilet itu tanpa menyadari diam - diam mata Juan terus memperhatikan Yuno yang keluar dari toilet. . . . Next Ep 2...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD