Bab 41

1646 Words

Ares menunggu Brandon di kafe sambil memesan satu cangkir kopi hitam. Meskipun pesanannya sudah datang sejak tadi, tapi, Ares masih belum meminum kopi pesanannya itu. Pikiran Ares sedang bercabang banyak. Ia memikirkan apa yang harus ia jelaskan kepada Brandon. Juga, bagaimana keadaan Ines saat ini karena Ares benar-benar khawatir serta merasa bersalah kepada perempuan itu. Dari sudut matanya, Ares melihat seseorang tengah berjalan ke arahnya. Ares menoleh ke arah tersebut dan melihat bahwa orang itu adalah Brandon. “Hai, Brandon,” sapa Ares datar ketika pria itu sudah duduk di kursi yang berhadapan dengan Ares. “Beneran kamu udah nikah dan udah punya istri?” tanya Brandon tanpa basa-basi. Ekspresi wajahnya tampak serius serta penasaran. Namun, Ares juga dapat melihat keraguan dalam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD