BAB 35 Amarah

1539 Words
Pagi pun tiba matahari telah naik ke peraduan menampak kan sinar nya waktu menunjukan pukul 7 pagi Randa yang berada dalam dekapan daru terbangun dari tidur nya dan merasakan seluruh tubuh nya terasa remuk, randa mengingat kejadian semalam air mata nya pun kembali mengalir randa berusaha memindahkan tangan daru dari pelukan nya ia bangun secara perlahan seraya menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang nya randa pun duduk dan mencoba beranjak berdiri namun ia merasakan sakit di bagian s**********n nya membuat nya terduduk kembali Awwwwwwhhhhhhhhhhh Randa meringis kesakitan membuat daru terbangun melihat gadis nya meringis kesakitan membuat nya tak tega melihat nya Baby Daru mendekati randa seraya berkata Baby, ada apa? Randa pun menoleh pada daru dengan masih air mata yang mengalir di mata indah nya seraya menatap daru nyalang seraya berkata Jangan panggil aku baby, b******n !! Baby Sudah aku katakan jangan memanggil ku dengan sebutan itu sialan !! Randa pun mencoba beranjak berdiri namun terjatuh karna merasakan sakit pada s**********n nya seraya merintih dan menangis Awwwwwwwwhhhhh Hiks.....Hiks.....Hiks..... Daru yang melihat randa terduduk di lantai segera meraih boxer yang tergeletak di lantai lalu memakainya dan menghampiri randa yang meringis ke sakitan seraya memegang pundak randa Baby, are you okay? Dengan lembut daru bertanya seraya menatap mata gadis nya, namun ia mendapat kan amukan dan kata-kata kasar dari randa gadis itu memukul keras d**a daru namun daru tak merasakan sakit sama sekali akibat pukulan itu Kenapa kamu melakukan ini huuuuuuhhhhh!! Apa tubuh mantan istri mu tidak cukup untuk mu huuuuhhhh ?!! Tidak kah puas kamu menyakiti perasaan ku, b******n sialan !! Kamu fikir aku perempuan apa huuhhh?! setelah puas kamu bisa membuang ku seperti kamu membuang tissue bekas kamu gunakan begitu ?!!! huuhhhhh !! Jika kamu tidak menginginkan aku kenapa kamu lakukan ini semua huuuuhhh!! kamu fikir aku ini apa?! aaaa iya aku lupa selama ini kamu memang menganggap aku ini p*****r kan ! oh aku ingat sangat ingat bukan kah aku ini seorang jalang begitu kamu memanggilku !! see ??! perkataan mu adalah do'a saat ini aku adalah jalang mu aku ralat semalam maksud aku semalam aku adalah jalang mu !! Daru yang mendengar randa berkata seperti itu pun memeluk randa dengan erat seraya berkata I'am so sorry baby, i'am so sorry please don't say like that, karna kamu bukan begitu, maafkan abang sayang, abang menyesal, abang mohon jangan berkata seperti itu, abang sangat menyesal sayang tolong maaf kan abang Apa dengan memaafkan mu keperawanan ku bisa kembali?! b******n !!!!!!! Randa pun berusaha bangun dari duduk nya namun tetap tidak bisa seluruh tubuh nya terasa remuk, daru pun dengan sigap mengangkat tubuh randa menuju kamar mandi, membuat randa berontak seraya berkata Turunkan aku b******n !! namun daru hanya diam seraya tetap melangkah ke arah kamar mandi lalu mendudukan randa di depan cermin pada washtafel, randa yang ingin turun di tatap oleh daru seraya berkata duduk lah, lalu daru menyiapkan air hangat pada bathub, randa pun mencoba turun kembali namun daru melarangnya membuat randa sangat kesal seraya sedikit berteriak berkata pada daru Aku ingin pipis b******n!!!! Daru pun menghampiri randa seraya membuka selimut yang menutupi tubuh telanjang gadis itu, randa yang melihat daru menyikap selimut pun tak bisa berkata-kata sungguh ia sangat malu daru yang melihat rona merah di pipi randa pun berkata Jangan malu, aku telah melihat semua nya jangan tutupi lagi Lalu daru mengangkat randa menuju closet mendudukan nya di sana, randa lalu berkata seraya terbata Ap,, app apa yang kamu lakukan Bukan kah kamu bilang ingin buang air kecil baby? Lalu mengapa kamu masih melihat ku !! daru pun tersadar lalu membalik tubuh nya namun saat ia membalik tubuh nya ia berbalik lagi menghadap randa ia sangat hawatir mendengar randa mengaduh meringis kesakitan saat buang air kecil Aaaawwwwhhh,,, sssssst Baby ,,, ada apa? daru pun mendekati randa dengan wajah hawatir lalu memegang pundak gadis itu saat sedang memegang pudak gadis itu randa meraih kedua tangan daru mencengkram nya dengan sangat kuat seraya berkata Awwwhhhh,, Sakiiiiittttt, hikksss hikksss Randa menahan pipis nya yang telah keluar sedikit ia merasakan k*********a sangat sakit saat buang air kecil, daru pun yang melihat randa kesakitan tak tega melihat nya its hurt !! Hiks,,,, Hiks,,,, Randa berusaha menahan pipis nya agar tak keluar lagi namun ia tak bisa memahan nya hingga air kencing nya keluar membuat gadis itu berteriak kesakitan Aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh Daru sangat panik melihat randa teriak kesakitan, pasti ini karna ulah nya semalam membuat gadis nya sangat kesakitan saat ini, daru benar-benar menyesal membuat randa merasa sangat kesakitan saat buang air kecil bahkan untuk berjalan saja gadis nya tidak bisa ia buat Randa menangis menahan sakit pada kemaluan nya, daru pun mengangkat tubuh randa yang masih menangis ke dalam bathub daru pun ikut berendam di air hangat tersebut, memandikan gadis nya yang masih terisak menangis, setelah selesai mandi randa merasakan sedikit enakan tapi masih merasakan sakit pada bagian intim nya, randa hanya diam saja tak berkata sedikit pun bahkan saat daru memakaikan kemeja nya pada gadis itu namun gadis itu hanya terdiam di atas tempat tidur lalu memunggungi daru, daru pun hanya bisa menghela nafas bagaimana pun daru disini yang bersalah, kemudian daru pergi ke luar kamar nya menuju lantai bawah, di meja makan ke dua orang tua daru telah menunggu nya sejak tadi di meja makan namun ranti dan bastian tak menemukan randa bersama putra nya membuat randa bertanya Randa di mana? Tidak kamu ajak sarapan bersama kita? Daru hanya mengangkat bahu nya saja seraya menarik kursi untuk duduk setelah itu baru menjawab Tidak bisa jalan bastian yang mendengar ucapan putra nya tersebut saling tatap dengan istri nya lalu beralih menatap putra nya dan ranti pun berkata Ranti : Maksud kamu? tidak bisa jalan? Daru : Ya ga bisa jalan ma Bastian yang mengerti pun menatap istri nya, ranti yang mengerti tatapan suami nya pun langsung menatap nyalang putra nya seraya berkata Apa yang kamu lakukan daru ?! daru hanya mengangkat bahu nya cuek, ranti pun bangun dari duduk nya lalu berjalan ke arah tangga menuju kamar putra nya bastian mengikuti istri nya lalu di susul oleh daru, saat membuka pintu ranti mendengar isakan tangis randa mereka pun masuk menghampiri randa yang memunggungi mereka, ranti mendekati randa seraya mengusap rambut gadis itu, randa yang merasa kepala nya di usap pun menoleh lalu memeluk ranti seraya menangis tersedu-sedu sambil berkata Tan tante Hikssss Hikss Tante sakit ... hikkssss tante bantuin randa , randa mau pulang tante randa ga mau di sini randa ga mau ketemu bang daru lagi Ranti menatap putra nya seraya berkata pada gadis itu Ada apa sayang, bilang sama tante daru ngapain kamu? biar tante yang ngasih daru pelajaran Randa pun berkata dengan polos nya Tante randa mau pipis tante Hikkss bastian yang mendengar gadis itu menaikan sebelah alis nya Ranti pun berkata ooohhh mau pipis ya udah ayo sayang kenapa menangis Randa pun kembali menangis seraya berkata Hikksss,,, randa ga bisa jalan tante hikkkssss hikkssss Bastian dan ranti semakin bingung dan mengerutkan kening nya lalu ranti berkata lagi Ya sudah sini tante bantu sayang Ranti pun akan membantu randa berdiri namun randa lagi-lagi meringis kesakitan randa pun berkata seraya menangis Tante sakit Hikkkksss hikkssss tante randa ga bisa pipis tante hikksss hikksss tadi randa pipis sakit banget tante rasa nya perih panas seperti terbakar tante hikkksss hikkssss hikssss Ranti pun menatap putra nya lalu berkata dengan berteriak DARU KAMU APAKAN CALON MANTU MAMI????!!! Daru pun menjawab dengan cuek dan dengan enteng nya "Engga daru apa-apain kok ma Daru cuma perawanin doang buatin kalian cucu" Begitu kata daru, membuat ranti dan bastian tercengang akan penuturan putra nya tersebut, lalu dengan amarah ranti menarik bantal untuk melempar putra nya tersebut namun daru menghindar ranti tak berhenti lalu mengambil guling untuk melempar putra nya tersebut dan lagi-lagi daru tak kena lalu dengan kesal ranti menarik selimut untuk melempar putra nya tersebut namun belum melempar ranti dan bastian melihat ada bercak darah pada seprai putih tersebut membuat ranti semakin geram lalu mengejar putra nya tersebut sambil memukul putra nya yang bersembunyi di balik pungung bastian Kemari anak nakal !! berani-berani nya ya perawanin anak gadis orang !! tanpa menikah lebih dulu!! sini kamu !! sini !! daru pun berkata sambil meringis kesakitan akibat jeweran ranti ampun ma ,, ampun,,, bastian pun berkata sudah ma,, sudah lebih baik kita bicara kan ini dengan kepala dingin Sudah papa bilang!! lihat anak ini biar saja biar tau rasa sakit nya di jewer biar sekalian telingan nya lepas, dia pikir engga sakit di perawanin sampai anak orang tidak bisa pipis !! Bastian pun melerai istri dan anak nya tersebut
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD