Prolog

203 Words
Pernahkah mendengar sebuah anggapan bahwa semua cabang ilmu itu selalu bisa dikaitkan dengan kehidupan? Entah itu matematika, fisika, kimia atau yang lainnya.   Begitu juga dengan ilmu yang sedang aku tekuni sekarang. Namaku Mutiara Kasih, biasa dipanggil Ara. Aku seorang dokter umum yang hidup sendiri di Kota Gudeg, keluargaku jauh, mereka tinggal di kota yang berbeda. Dalam dunia kesehatan tentunya tidak asing lagi dengan sebuah prosedur yang harus dilakukan sebelum memberikan tindakan ke pasien, yaitu meminta tanda tangan informed consent. Informed consent adalah penyampaian informasi dari dokter atau perawat kepada pasien sebelum suatu tindakan medis dilakukan karena setiap pasien berhak mengetahui risiko dan manfaat dari tindakan medis yang akan dijalaninya. Juga untuk mencegah terjadinya anggapan malpraktik jika hasilnya tidak sesuai harapan. Dari satu hal itu aku belajar bahwa setiap hal yang melibatkan dua pihak membutuhkan Informed consent alias persetujuan. Seperti sebuah hubungan, tentu harus ada persetujuan dari dua orang. Kenapa aku bilang begitu, karena aku mengalami sebuah hal yang benar-benar diluar kendaliku. Aku mempunyai sebuah hubungan tanpa status, hubungan yang nyaman tanpa ikatan. Awalnya bahagia tapi akhirnya? Sangat menyedihkan tentu saja. So, jangan pernah mencoba suatu hubungan tanpa status. Buatlah sebuah informed consent sebelum kamu benar-benar mencintai dia sepenuh hati. Salam Nyaman, Mutiara Kasih

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD