Di ibukota, tidak ada yang tidak tahu mengenai skandal Yana dan Kafka sampai mereka berdua bisa menikah. Tetapi, itu sudah beberapa tahun berlalu dan orang-orang yang ada di ruangan ini rata-rata tidak mengetahui hal itu karena mereka bukanlah orang dari negara ini. Yana Jazada menatap nanar pria di sofa panjang dengan perasaan gelisah. Apakah mantan suaminya sedang mengujinya? Ataukah dia murni hanya ingin mempermalukannya? Secara logika, pria sehebat Kafka Bimantara seharusnya tidak ingin memiliki skandal dengan mantan istri yang dibencinya, bukan? Untuk apa melontarkan pertanyaan yang bisa membuat mereka tenggelam bersama ke dalam lumpur? Setelah menarik napas berat, Yana akhirnya berkata pelan, “Kalau begitu, saya akan menjawab pertanyaan pertama.” Tiba-tiba, suara tawa dan tepuk

