Kafka Bimantara menatap dingin dan penuh amarah pada wanita di depannya. Dia menguatkan cengkeramannya hingga wanita itu mendesis kesakitan.
"Lepas! Kamu menyakitiku," ucapnya dengan bibir yang gemetar hebat. Sorot matanya gemetar ketakutan menyadari aura mengintimidasi darinya.
Tubuh Kafka sangat tinggi, membuat sosok Yana yang kecil terkesan menyedihkan di sisinya.
Alat cukur yang dipegangnya jatuh ke lantai dan berhenti bergetar. Jari-jarinya gemetar luar biasa oleh kekuatan dari pria tersebut.
"Yana, aku tidak menduga kamu akan sejauh ini hanya untuk mendapatkan uang. Kamu sungguh wanita yang menjijikkan!" ucapnya dengan suara rendah yang arogan dan menghina.
Yana tersenyum pahit menanggapinya. "Benar, itu benar. Aku suka dengan uang. Aku bisa melakukan apa pun untuk mendapatkanny
