Bab 25 Seumur Hidup Bersama Selamanya

1750 Words

Tersadar dari rasa terkejutnya, Kafka menata kembali ekspresi wajah sedingin esnya. “Apa maksudmu?” “Apanya?” “Perkataanmu tadi!” bentaknya marah, menekan kedua tangan Yana semakin erat di atas kepalanya. Wanita itu tertawa putus asa. “Aku mengatakan banyak hal. Yang mana maksudmu?” Kafka diam sebentar, rahangnya mengencang seiring jakunnya berguling dengan liar. Seolah-olah, dia sedang gelisah. Apakah Yana salah paham? Kafka Bimantara yang arogan dan dingin merasa gelisah saat ini? Kenapa? Dia pasti berpikir terlalu banyak! Setelah memikirkan sesuatu, Kafka bertanya lagi dengan sorot mata agak bingung, tapi itu hanya sekilas sehingga Yana tidak bisa melihatnya. Terlebih lagi, cahaya di mobil tidak begitu bagus. “Apa maksudmu kalau kamu bertelanjangpun, aku tidak akan menyentuhm

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD