Karena tidak ingin membuat masalah dengan Kafka, maka dari itu permainan segera berlanjut usai memarahi kedua wanita di tengah ruangan. Anna hanya bisa menghela napas berat, menyayangkan keputusan mereka berdua untuk tetap berada di sana. "Baiklah, sekarang giliran si cacat itu," ucap pria yang sedang mengguncang undian di wadah transparan. Semua orang bertepuk tangan meriah dan terlihat semakin tidak sabaran. Dengan cepat, pria yang melakukan undian meraih gulungan kertas yang terjatuh dan membukanya sambil tersenyum menyeringai sangat lebar. "Wah, ini sangat menarik!" serunya dengan penuh semangat. "Apa itu? Cepat bacakan!" seru seseorang dengan nada kesal. "Ayo cepat, aku juga ingin tahu!" tambah yang lain. Pria itu berdeham sok serius, lalu tersenyum jelek ke arah Yana. Dengan

