Mala Nasram yang melihat adegan itu tertegun kaget dengan wajah menggelap sangat buruk. Sudut bibirnya berkedut menahan amarah dan ada kebencian yang melintas cepat di kedua matanya yang bulat besar. Tiba-tiba saja, dia menjatuhkan dirinya ke tanah. "Kak Kafka, kepalaku! Kepalaku tiba-tiba pusing! Aduh, sepertinya obat yang aku minum kemarin tidak cocok!" keluhnya, mencengkram kedua sisi kepalanya. Dengan sangat kasihan, beberapa pria di sekitarnya mulai merasa iba. Tapi, Kafka tidak bergerak sama sekali. Dia hanya menatap Lucas Bayanaka yang siap untuk mengambil Yana dari pelukannya. "Kak Kafka, tolong aku! Sakit sekali!" rengeknya lagi dengan nada yang terdengar sangat kesakitan. Seolah-olah sudah mau mati saja. Pria dingin itu melirik Mala tanpa emosi, lalu menatap salah satu penjag

