29. Bertemu Ibukota

1100 Words

"Aku harus kemana?" Raihanah memindai ke sekelilingnya. Baru saja mobil yang mengantar kepergiannya menurunkan semua penumpang di halaman Dinas Sosial setempat. Semua penumpang sudah langsung menuju tempat tujuannya masing-masing. Sementara dirinya, dalam kebingungan, tak ada tempat tujuan, bahkan tak tahu di mana dia berada saat ini. Tadi, kata penumpang lainnya, jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Raihanah melangkahkan kakinya, keluar dari Dinas Sosial itu. "Ya Allah, hamba pasrahkan kaki ini melangkah, kemana akan engkau tunjukkan tempat terbaik padanya," ucap Raihanah. Raihanah menggenggam erat tas jinjingnya. Sedikit takut berada di tengah kota yang begitu besar nan ramai, tanpa ada orang lain yang dia kenali, tanpa tempat yang dia ketahui. Sungguh, sebuah kenekadan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD