92. Peringatan Devina

1509 Words

Devina masuk ke dalam Apartemenya. Wanita itu terlihat begitu terpuruk. Hidupnya penuh dengan penyesalan. "Kenapa baru pulang?" Devina terperanjat, dia langsung menegakan duduknya. "Kau ...!" Ekspresi terkejutnya tak bisa gadis itu sembunyikan. "Dari mana saja kau, pergi menemui pria pecundang itu?" Mata Devina melotot menatap penuh dendam pada pria dengan berewok dan kumis tipis di depannya. Ada sedikit uban pada rambutnya. Pria dengan kemeja hitam yang sedikit membuyarkan perutnya yang sedikit buncit. Takut terjadi hal yang tak diinginkan, Devina bangkit dan berjalan menuju pintu Apartemennya. "Bagaimana kau bisa masuk?" tanya Devina, dia benar-benar takut, gadis itu pun segera membuka pintu Apartemennya. "Itu hal gampang bagiku hanya sekedar untuk membuka pintu Apartemen ini, se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD