Aku menyenggol bahu istriku memberikan dia isyarat, jangan-jangan dia sedang berhalusinasi. Darimana dia mendapatkan uang 1 milyar? Aku takut dia sudah terjerat pinjaman online. Ooh Tuhan!! Aku hampir tak mampu berpikir jernih saking kagetnya. Kembaliku kusenggol dia. Kali ini cukup keras. Tapi dia tetap mengabaikanku. Baiklah. Mungkin dia mendapatkan uang itu dari paman dan bibinya yang bermobil Bugatti Centodieci seharga ratusan milyar. Tampak kakekku terperangah juga. "Apakah kau yakin, Llluna? " tanya kakekku. Aku sangat heran dengan laki-laki tua itu, sangat sulitkah menyebut nama Luna sampai harus terbata begitu?! "Tentu saja. Aku tak keberatan. Aku harap bisa menjadi cukup berguna di keluarga ini," kata istriku. Sepertinya dia menyindir adikku, Nindi. Gadis itu terlihat sepert

