ESS - Chapt 12

2008 Words

    Berat jika harus menaruh pada rasa itu saat keduanya saling menyadari ini takkan mungkin. Tapi kekaguman telah bersarang lebih dalam hingga dua hatinya saling terpaut, menyandera perasaan satu-satunya yang dimiliki.     Cahaya lilin di dalam kamar menerangi ruangan tak terlalu besar namun nyaman dan terhindar dari keramaian jalan saat siang hari. Rosie memainkan tiap lelehan parafin pada wadah, panas yang ditimbulkan terkadang membuat terkejut namun Rosie menyukai bagian cairan lilin berwarna putih itu mengenai jemarinya.     Hanya dengan cahaya oranye yang ditimbulkan dari lilin merupakan hiburan untuk Rosie. Sampai ia tidak sadar jika Sabrina memanggilnya dari lantai dasar, saat sadar pun Rosie tidak menyahut.     "Kebiasaan deh, Oma selalu teriak-teriak kalau manggil. Udah mirip

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD