Pagi yang cerah dengan cahaya matahari mulai menusuk bagian wajah, ia bangkit dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi sekedar membasuh wajah terdapat bekas memar yang masih ada. "Anak itu, kelewatan." Bevan menoleh ke arah jam dinding yang kebetulan tak jauh dari pandangannya saat menatap pintu kamar mandi, lalu Bevan segera mengambil kirim cukur dan mengoleskannya ke bagian rahang, kemudian ia mulai memangkas rambut yang sudah mulai tumbuh di sana. Sambil terus melirik ke arah jam Bevan merasa gelisah karena ia belum juga menuntaskan masalah tentang Mark. Sialan. Selalu saja hatinya mencibir karena ia tidak becus mengatur waktu, saat ada kesempatan justru Malvines membuat ulah. Mengingat nama adiknya yang satu itu, Bevan menghentikan alat cukur itu seketika. Rasa m

