ESS - TERBAKAR

2012 Words

    Hawa hangat matahari pagi telah menyambut kedua bola mata mengerjap saat menatap suasana asing di sebuah kamar. Kemudian ia teringat di mana semalam berada, dan... Malam itu.     Rosie bangkit sambil merampas selimut untuk menutupi tubuhnya tanpa sehelai benang pun. Cermin yang mengarah pada dirinya sudah cukup memperjelas Rosie jika semalam ia sudah berbuat. Bevan. Rosie mengerutkan kening saat menahan sakit dalam hatinya, ia merasa letih hingga kedua kakinya luruh di sisi ranjang.     "Apa yang aku lakukan?" Rintih Rosie memeluk dirinya sendiri.     Semakin sesak dan luka dalam hatinya menganga saat Rosie membelai miliknya. Perih dan terasa memar. Tapi bukan ini yang menjadikan air mata Rosie semakin tumpah di pipi sampai Rosie mencerna kesedihan ini, ia menyadari jika sentuhan it

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD