ESS - Chapt 17.1

2047 Words

Jakarta, Indonesia      Hari yang tak mudah untuk dilewati kini Rosie sadar jika memang ia mestinya mulai bersahabat dengan yang telah ada. Di pagi yang ketiga ia tinggal bersama Bevan memang tidak membuat perasaannya tenang karena ia terus memikirkan Sabrina. Itu sebabnya kali ini Rosie bangun pagi-pagi sekali demi bisa membuat sarapan juga ia bisa mampir ke rumah Sabrina sebelum berangkat kerja.      Pelan Rosie turun dari ranjang agar suaranya tidak membangunkan Bevan, karena jujur saja pria yang kini masih tertidur pulas itu tidak bisa dengan sedikit saja gerakan atau bahkan sentuhan. Bevan pasti akan terbangun atau bisa saja ia tidak suka saat tubuhnya disentuh.      Tetapi bukan Rosie semakin jauh dari Bevan saat ia melihat punggung telanjang itu dipenuhi tato. Warna juga corak ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD