13. Mainan murah

1194 Words

Aku memang tidak mencintainya, tapi mengapa hati ini begitu sakit mendengar setiap ucapannya, yg seakan menusuk hingga ke dalam hati terdalam ku, aku menyayangi putrinya dengan tulus tapi aku di anggap seperti sampah oleh ayah kandung dari putri asuhku. Setetes air mata menetes tepat di wajah cantik fanny membuat pria itu tersenyum miring, ia tahu ucapannya pasti sangat melukai hati gadis itu dan itu memang niatnya sejak beberapa hari ini. Ia ingin hari - hari gadis itu penuh dengan air mata, itulah sumpahnya karna gadis itu telah berani bermain - main padanya dan alvaro sangat suka itu. Ini belum berakhir justru ini adalah awal untuk sosok fanny, alvaro akan membuat fanny selalu mengeluarkan air matanya dalam keadaan sadar atau tidak sadar dan alvaro sangat puas akan hal itu. Lihat saja

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD