Langit mendung yang menurunkan hujan lebat itu tampak suram, menyebarkan aura dingin yang menusuk hingga ke tulang. Wanita berambut coklat sebahu tersebut merapatkan sweater ungu yang dipakainya. Berusaha menjaga suhu tubuhnya agar tetap hangat. Ditemani secangkir coklat panas, ia terduduk sendirian di salah satu Cafe pinggir kota. Tempat yang jarang didatangi oleh masyarakat asli ataupun oleh turist. Hanya ada dirinya dan seorang wanita tua buta yang berada di Cafe itu. Manik mata abu-kebiruannya menatap kosong pada asap dari coklat panasnya. Tak ada niatan dalam diri untuk sekedar meneguk satu tegukan dari coklat itu. Mungkin dia akan menunggu sampai coklat itu sedikit lebih dingin untuk bisa meminumnya. Suara lonceng yang berasal dari pintu Cafe yang terbuka mengalihkan perhatian wa

