22

1014 Words

“Kalau Lu nolak, keadaannya gak akan seperti ini! Lu emang senang buat gua menderita! Pergi dari sana! Gua muak dengar suara lu!” jawab Sasya sambil berteriak dari dalam kamar. Haikal dengan langkahnya yang gontai menjauhi kamarnya Sasya, hingga malam tiba Sasya belum juga keluar dari kamar. Haikal memilih merebahkan tubuh di ruangan belakang sambil memantau keadaan Sasya, siapa tau Sasya keluar dari kamarnya dan meminta dibuatkan makan padanya. Sasya di dalam kamar yang sudah terlelap sebentar kembali terbangun. “Aku muak berada di rumah ini, lebih baik aku cari udara segar,” ucap Sasya yang pergi mandi dengan air hangat karna tadi belum sempat mandi, lalu berdandan seksi dan pergi keluar dari rumahnya. “Siapa yang tutup pintu?” tanya Haikal yang sempat terlelap sebentar lalu dengan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD