32

1111 Words

Haikal yang sudah berada di rumah bertanya-tanya dalam hati ke mana Sasya pergi, tapi karna Khanza seperti terus saja mengekorinya membuat Haikal enggan mengecek ke kamarnya Sasya untuk memastikan Sasya ada di dalam atau tidak. “Mas Haikal mau makan biar saya masak?” tanya Khanza pada Haikal. Ingin menolak, tapi Haikal memang sedang lapar, tapi jika Haikal mengiyakan, itu artinya dia memberi kesempatan untuk Khanza mengambil hatinya, bukan takut hatinya akan jatuh cinta pada Khanza, tapi dia takut Khanza kecewa pada akhirnya, meskipun dia sendiri tidak tahu bagaimana akhir cerita pernikahan dirinya dengan Sasya. Haikal mengangguk pelan sambil tersenyum membuat senyum di wajah Khanza merekah. “Tapi saya-,” belum selesai Haikal berbicara, Khanza langsung memotong ucapan Haikal. “Saya ak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD