Pelukan

1220 Words

"Nurut sama suami," Abel mengangguk, dia kurang nurut apa coba. Oke, sekarang Abel sudah berada di bandara bersama suami tersayang untuk mengantar Mama dan Tantenya. Begitu banyak wejangan yang diberikan sang Mama dan Abel dengan senang hati mendengarkannya. Dari sejak pagi Abel menahan air matanya agar tidak keluar. Jujur saja sejak perceraian kedua orang tuanya Abel tidak pernah menangis di depan sang Mama karena itu memang janji yang dia buat sendiri untuk dirinya. Sampai saat ini, tekad besar itu Abel jalankan meskipun rasa sedih itu sangat besar di dalam dirinya. "Mama tenang aja, Abel disini bakal baik-baik saja," ujar Abel meyakinkan sang Mama. Mama mengelus pucuk kepala Abel, air mata sang Mama sudah merambah keluar. 23 tahun dan baru kali ini mereka berpisah. Bagaimana perasa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD