Alfa menatap ke arah ponselnya yang berdering kembali setelah dia abaikan selama lima menit. Dia memang sedang menyusun sistem pemasaran yang baru untuk tokonya. Kini fokusnya terganggu karena orang itu tak menyerah menghubungi dirinya. Bukan apa-apa, hanya saja Alfa sudah hapal dengan apa yang akan di bahas orang itu. Dengan malas Alfa langsung mengangkat teleponnya. "Hal—" belum selesai dirinya berbicara, orang diseberang sana sudah gencar bicara dengan suara berisik. Laki-laki itu kembali mendengus karena orang itu tidak tahu waktu untuk menelepon. Randu. Itulah nama orang yang berusaha menghubungi Alfa sejak tadi. Setiap hari entah itu Alfa atau Galang selalu saja mendapatkan teror telepon dari laki-laki satu itu. Bahkan saat Viany berada di rumahnya sekalipun, Randu tidak berhenti k

