sixty seven !

1213 Words

Tilulit! Tilulit! Tilulit! Nada panggilan di ponsel meraung- raung di saku celana Ronald. Ronald yang masih tertegun sejak tadi di dekat motornya, akhirnya kembali menemukan nyawanya lagi akibat raungan ponsel itu. Sepertinya sudah berabad- abad dia menjadi patung selamat datang di pinggir jalan. “Halo, Be?” “Jaaang!” teriak emak dari seberang, menembus gendang telinga. “Ini udah maghrib tapi lu masih aja kelayapan! Lu dimana sekarang?” “Iya, Mak. Ini bentar lagi juga Ronald pulang.” “Lo dimana sekarang?” Ronald tidak menjawab melainkan meminggirkan motor babenya ke pinggir jalan raya diselingi kehebohan emak karena pertanyaan tidak dijawab- jawab. Setelah beres, barulah ia menyahut, “Iya, Mak. Ini lagi di jalan.” “Cepet pulang! Awas lu kalau sampai rumah udah keburu Isya!” “Iya, M

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD