seventy seven !

1126 Words

Emak dan Babe baru saja menikmati hari yang indah penuh kedamaian. Mereka bersyukur sekali atas sore yang bersinar penuh harmoni ini. Dengan gerak gemulai (ala- ala iklan tipi), Babe menyirami bebungaan di pekarangan rumah sambil tersenyum bahagia pada Emak yang duduk di teras, menikmati secangkir teh. Emak balas tersenyum dengan cangkir teh di tangan, sementara di depannya teronggok sepiring kue kering yang tertata cantik. Klasik sekali. Ah, mereka hanya belum kedatangan kedua anak mereka yang penuh badai api. Itu saja sebenarnya. Belum lima menit mereka berada dalam kedamaian. Tiba- tiba Ronald, anak mereka yang tertua, tampak pulang dengan tergesa- gesa. Ia membuka pagar besi dan menutup pagar itu kembali dengan bunyi bedebam. Hampir saja Emak menumpahkan tehnya. “Eh, Bujang! Lo hati

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD