Tak berapa lama setelah melesat dari rumah Vinny, Ronald akhirnya sampai di alamat yang ia tuju, sesuai dengan yang tertera pada kartu. Sore itu diskotik sudah dibuka, dan beberapa pelayan di sana sudah mulai tampak sibuk. Namun pengunjung masih bisa dikatakan sepi, hanya satu- dua orang yang tampak di bagian depan karena mereka terlalu cepat datang sebelum puncak keramaian malam nanti. Ronald menjulurkan kepalanya dari pinggir jalan, karena ia sendiri agak segan untuk melangkah mendekati tempat itu. Setidaknya jika Vinny di situ, dia akan mondar- mandir sebab di dalam pastinya masih sepi. Kira- kira lima belas menit Ronald terus menjulurkan kepala seperti angsa , dan tingkah polahnya segera ditangkap seorang cleaning service yang sama—yang tadi juga menyapa Vinny. Ronald pun segera menj

