Keputusan Chris

1082 Words
Selamat membaca! Sandra kini sudah berada di kamar tamu. Pandangannya langsung melihat ke arah seisi kamar dengan penuh decak kagum. Kamar yang sangat berbeda dengan yang sebelumnya ia tempati. "Kamar tamu saja segini mewahnya. Bagaimana dengan kamar utama mereka ya?" Sandra mulai melangkahkan kakinya menuju bathroom, ia berniat untuk membersihkan dirinya dari aroma tubuh Alex yang masih melekat di setiap permukaan kulitnya. Seketika ia langsung terlintas tentang semua permainan Alex di atas ranjang yang membuat wanita itu menjadi sangat jijik membayangkannya. "Aku harus bisa menemukan cara agar aku dapat lolos dari rumah ini sebelum pria itu menikahiku? Ya Tuhan, kepalaku terasa pening sekali memikirkan semua ini." Sandra mengesah kasar untuk membuang rasa penat dalam dirinya. Ia pun memutuskan untuk melupakan segala kegelisahan yang terus bertahta dalam dirinya dengan memanjakan tubuhnya pada air hangat. Sandra mulai membuka pakaiannya satu persatu dan kedua kaki jenjangnya mulai masuk ke dalam bathtub. "Pria itu benar-benar kaya raya, semua yang ada di rumah ini sangat mewah." Sandra merasa kagum atas apa yang telah dilihatnya sejak tadi. Sandra mulai melakukan aktivitasnya, ia memutar kran pada bathtub untuk mengisinya dengan air hangat, sembari menunggunya terisi penuh, Sandra berdiri di bawah pancuran shower yang sudah dinyalakannya. Ia membasuh dengan lembut tubuh indahnya dengan sabun, aroma wangi yang dihasilkannya, mampu menghilangkan aroma tubuh Alex yang sedari tadi sangat mengganggu penciumannya. "Akhirnya aroma pria menyebalkan itu sudah hilang dari tubuhku, tapi setelah aku pikir-pikir, melakukan semua itu tanpa dasar cinta saja begitu nikmat, apalagi jika atas dasar cinta, pasti akan terasa lebih dari itu." Semakin ia memikirkan semuanya, sosok pria yang sudah merenggut kehormatannya itu terus berputar-putar di dalam benaknya, bahkan keinginan untuk bercinta kembali dengan Alex mulai hadir. Namun, Sandra langsung menyingkirkan semua itu jauh-jauh dari pikirannya. "Aku tidak ingin melakukannya lagi dengan pria yang sombong dan menyebalkan itu!" ()()()()() Di ruang keluarga dalam keadaan pintu yang tertutup. Alex sedang duduk di sebuah sofa dengan santai. Namun, tidak dengan kedua orangtuanya yang terlihat sangat geram dengan kelakukan anaknya. "Alex, awalnya Mommy tidak setuju dengan niat kamu untuk menikahi wanita itu, tapi karena kamu sudah menidurinya, Mommy tidak punya pilihan lain, besok kalian harus segera menikah. Jangan buat keluarga kita malu, Alex." "Betul kata Mommy-mu, Daddy setuju saja dengan pernikahan kalian, kita ini sudah kaya raya dan terpandang di seluruh kota Paris, jadi kita tidak perlu mencari menantu dari kalangan yang sederajat. Bagi kami berdua yang terpenting wanita itu baik dan tidak memalukan untuk dijadikan menantu dalam keluarga Decker." Grace menatap wajah anak laki-lakinya itu yang hanya tersenyum tipis dan tak menjawab perkataannya. "Alex jawab Mommy, jangan diam saja!" Alex bangkit dari posisi duduknya, sambil memasukkan kedua tangan ke dalam sakunya, ia mulai melangkahkan kakinya meninggalkan ruang keluarga. "Aku pikir kalian tidak akan setuju dengan pernikahan mendadak yang akan aku lakukan, jika kalian setuju segera urus saja. Aku akan menjalani apa yang kalian inginkan, tapi aku tidak janji akan menjadikan wanita itu istriku untuk selamanya, kalau aku bosan ya akan kutinggalkan." Alex membuka pintu ruang keluarga lalu keluar begitu saja meninggalkan kedua orang tuanya. "Alex, kami belum selesai bicara!" ucap Chris dengan emosi. "Dasar anak itu keras kepala, selalu bersikap semaunya. Ini karena kamu sering memanjakannya," gerutu Grace sambil memasang wajah tak enak kepada Chris. "Jadi menurutmu pernikahan yang seperti apa untuk Alex dan Sandra, terus bagaimana dengan Selin?" Wajah Grace seketika masam. Ia merasa tidak enak karena harus menggagalkan rencana pernikahan yang telah lama direncanakan. "Iya, aku jadi tidak enak dengan Selin, ini semua gara-gara Alex. Anak itu seenaknya saja mau menikah, tapi yang aku bingung kenapa wanita itu yang dia pilih." Chris tampak mengusap rahangnya untuk berpikir karena wajah Sandra sangatlah mirip dengan seseorang yang dikenalnya. Tiba-tiba terbesit dalam ingatannya yang membuat Chris mulai menyadari apa alasan Alex yang sebenarnya. "Aku ingat sekarang, wanita itu adalah anak dari temenku yang telah membawa lari uang transaksi senilai 10 Miliar. Pantas saja Alex seperti ingin menghukum kesalahan ayahnya, tapi lewat wanita itu." "Jadi kita harus bagaimana, Dad? Apa kita harus menyetujui pernikahan Alex? Kalau tentang Sandra, aku sudah mengenal baik wanita itu, dia sangat handal dalam menangani berbagai merk mobil, anaknya sangat baik dan ramah, udah gitu dia juga cantik sangat serasi dengan Alex." Chris menatap wajah Grace, mendengar dengan serius apa yang dikatakannya tentang Sandra. "Baik aku setuju jika mereka menikah, tapi untuk menghindari sorotan media karena aku khawatir Alex akan meninggalkan wanita itu tiba-tiba, lebih baik kita adakan pernikahan tertutup dan hanya dihadiri keluarga terdekat saja, bagaimana menurutmu?" "Kasihan Sandra dong Dad. Ya, tapi pendapatmu ada benarnya juga Dad, demi nama baik keluarga kita, pernikahan itu jangan sampai terekspos oleh media." "Betul itu maksudku, tapi kamu tidak usah khawatir, jika ternyata Alex dapat mencintai wanita itu, kita akan mengulang resepsi pernikahan mereka dan kita buat pernikahan itu sebagai pernikahan termegah di kota Paris." "Aku setuju, kamu memang pria yang baik Dad. Semoga Alex bisa jadi seperti dirimu ya." Chris menatap wajah istrinya dengan pandangan yang berbeda. Namun, pria itu dengan cepat kembali merubah tatapan matanya. Grace memeluk tubuh suaminya itu dengan erat. Sementara Chris seketika langsung memberikan sebuah kecupan pada pucuk rambut Grace, istrinya yang sangat dicintainya. Chris memang sangat diagungkan oleh Grace, selain baik dan perhatian. Sosok Chris sangat berbeda dengan Alex, dari semasa mudanya sampai menikah dengan Grace, Chris sama sekali tidak pernah mengkhianati cinta Grace dengan berpaling dari wanita lain. Itu yang ada di dalam pikiran Grace, walau pada kenyataannya ada sesuatu yang Chris sembunyikan dari Grace selama berpuluh-puluh tahun lamanya. ()()()()()() Alex sudah akan menaiki anak tangga. Namun, tiba-tiba pikirannya kembali dirasuki oleh sosok Sandra yang melintas di dalam benaknya. Alex merubah arah langkah kakinya untuk menuju kamar tamu yang memang berada di lantai bawah. Setibanya di depan pintu kamar tamu, tanpa mengetuk pintu ia langsung membuka pintu kamar yang memang tidak terkunci. Alex melangkah dengan perlahan, sambil mengedarkan pandangannya ke setiap sudut kamar. Namun, ia tak menemukan sosok wanita yang saat ini sedang dicarinya. Alex masih tak menyangka, bahwa dirinya adalah laki-laki pertama yang telah menikmati tubuh Sandra. Itulah alasan mengapa Alex masih menyimpan rasa penasaran dengan sosok wanita yang saat ini menjadi tawanannya. Tiba-tiba terdengar suara dari arah dalam kamar mandi yang membuat Alex menyadari, bahwa Sandra saat ini sedang berada di dalam bathroom. Alex pun terus melangkah untuk mendekati bathroom, langkahnya begitu perlahan karena ia tidak mau kedatangannya diketahui oleh Sandra. "Aku masih bisa melakukannya lagi untuk malam ini, lagipula sepertinya hasratku masih belum sepenuhnya terlampiaskan," gumam Alex dengan niat jahatnya yang ingin kembali menikmati tubuh Sandra untuk kedua kalinya. Bersambung ✍️
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD