Belajar Memahami Keajaiban yang Ada

1127 Words
            Adit terdiam, apakah yang ia bayangkan secara tak snegaja tadi akhirnya menjadi kenyataan lagi.             “Kok bisa beli ayam nyak, kan kata nyak uang yang nyak bawa nggak cukup?” tanya Adhim yang di sambut anggukan kepala dari Adit yang sedang menunggu jawaban nyak, sama seperti Adhim juga.             Nyak meletakkan belanjaan yang baru saja ia beli tadi di dapur, kemudian menuju ke arah Adit dan Adhim sekarang berada. Lalu nyak pun menjelaskan seperti apa kejadiannya sehingga ia bisa mengabulkan keinginan sederhana anak bungsunya itu untuk bisa makan dengan menu ayam goreng krispi kesukaannya. Mungkin bagi orang lain itu adalah hal yang mudah, namun bagi keluarga Adit tentu membeli sumber protein selain tahu, tempe dan ikan adalah salah satu menu makanan mewah yang hanya bisa sesekali mereka nikmati ketika ada rezeki berlebih.             “Tadi nyak kan ke pasar, ndilalah nyak ketemu kawan sekolah yang sudah lama sekali tak ketemu. Ehh, nggak Taunya sekarang alih profesi jadi penjual ayam. Penjual aym sukses, karena banyak kios yang telah ia bangun di beberapa pasar di daerah sini. Namanya rezeki ya, nyak di kasih seekor ayam potong plus hati, kepala dan cekernya. Begitulah ceritanya” tutur nyak sambil menampakkan deretan gigi nyak.             Adit terdiam dan tampak sedang berpikir, apakah hal inipun juga ada hubungannya dengan keinginannya tadi. Keinginan yang sempat ia bayangkan sepintas ketika Adhim dan dirinya sedang sarapan bersama, melihat adiknya yang lahap sarapan dengan menu makanan yang sederhana dan juga permintaan Adhim yang menginginkan menu makanan berbahan dasar ayam, yaitu ayam goreng tepung yang memang rasanya sudah cukup lama tak kami nikmati. Bila dipikir-pikir kembali, ada banyak cara bagaimana keampuhan sumpit itu bisa terwujud. Tak langsung dengan adanya sesuatu yang diinginkan namun dengan berbagai cara, bisa lewat orang lain seperti yang sudah ia alami barusan dan terjadi lagi yang dialami oleh nyak. Melalui perantaraan orang lain juga bisa ternyata, Adit pikir awalnya langsung saja apa yang ia inginkan bisa berwujud barang asli di depan mata secara langsung namun nyatanya bisa melalui perantara orang lain yang membuat Adit terkagum-kagum karenanya. Segala kemudahan yang ia dapatkan sedikit demi sedikit telah mengubah pemikiran Adit yang sebelumnya tak begitu percaya dengans eusatu yang bersifaat magis malah justru membuat dirinya sendiri terlibat dalam hal yang berbau magis bin supranatural.             “Yeyyy, alhamdulillah. Akhirnya Adhim bisa makan ayam goreng krispi hari ini ya nyak?” tanya Adhim memastikan. Seakan tak percaya dengan apa yang nyak katakan, padahal sebelumnya tak ada niatan sama sekali untuk membeli bahan makanan yang terbilang cukup mewah itu.             “Nyak bikinin sop ayam sama ayam goreng krispi spesial buat Adhim, Adit doyan juga kan ya?” tanya Nyak ke Adit yang masih terpaku ketika mendengar penjelasan yang keluar dari bibir nyak seputar             “Emm, ia nyak. Adit mah doyan semua yang nyak masakin, enak semua sih soalnya hehe” ujar Adit hingga membuat ibu dan anak tersebut tertawa riang bersama.             Adit dan Adhim kemudian melanjutkan nonton kartun, kemudian nyak berlalu ke dapur untuk mengolah menu makanan unttuk makan siang nanti. Ucapan rasa syukur tak henti ia haturkan ketika di pasar tadi, dengan sukarela ia tak membayar sepeser pun untuk membeli ayam. Kata temannya itu, ia memberikan secara Cuma-Cuma karena kebetulan ingin berbagi lagipula sebagai tanda rindu karena telah lama tak bertemu. Jadi, uang yang ada bisa di pakai untuk membeli bumbu-bumbu dan beberapa menu lauk untuk beberapa hari ke depan. Rezeki tak terduga yang di dapatkan membuat nyak bahagias ekali karena bisa menuruti kemauan si bungsu untuk bisa makand negan menu ayam. Kasihan sebenarnya, namun mau bagaimana lagi. Pendapatan suaminya sebagai tukang ojek dan juga hasil dari menjahit tak tentu, terkadang ada, terkadang tidak ada. Ketika ada pemasukan pun, sebisa mungkin ia mengatur dengan sebaik mungkin agar uang yang ada bisa memenuhi kebutuhan wajib seperti bayar listrik, iuran RT, kebutuhan belanja dapur dan kebutuhan tak terduga lainnya.             Selalu memastikan semua kebtuhan keluarga terjamin, walaupun tak berpenghasilan besar bapak amat sangat bertanggung jawab terhadap keluarga kecilnya itu. Memberikan uang harian untuk nyak, untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari, tak banyak memang namun karen nyak bisa mengelola keuangan dnegan baik dan tak membiasakan membeli barang yang tak pebting membuat uang yang tak seberapa cukup dan berusaha dicukup-cukupkan hingga semua kebutuhan bisa terpenuhi dengan baik, setidaknya kebutuhan pangan layak dan juga cukup untuk makan keluarga kecil yang terdiri atas empat orang itu.             Nyak sibuk mengolah menu masakan yang akan disajikan untuk menu makan siang bersama, biasanya bapak akan pulang ketika mendekati shalat dzuhur untuk makan siang dan melepas penat sejenak kemudian dilanjutkan pergi mengojek kembali. Setelah tayangan kartun usai, Adhim dan Adit membantu nyak di dapur. Di rumah ini, walaupun tidak ada anak perempuan namun nyak dan bapak mendidik kedua anak laki-lakinya agar tak segan membantu urusan rumah tangga seperti menyapu, membantu nyak memasak di dapur, hingga kegiatan lainnya yang biasanya identik dengan pekerjaan khas kaum hawa.             Tampak Adit sedang membantu membersihkan ayam yang telah dipotong, sedangkan Adiim membantu mengupas bawang dan beberapa bumbu rempah untuk tambahan membuat sop ayam plus beberapa sayur mayur yang akan di tambahkan di dalamnya seperti kentang dan wortel. Mereka berdua tampak dengan senang hati membantu tanpa merasa terpaksa karena sudah terbiasa sejak dari kecil di didik untuk peka membantu orang lain terlebih orang tua sendiri.             Setelah cukup lama berkutat di dapur, masakan yang mereka buat sudah siap. Ada satu dandang sayur berisi sop ayam yang dari wanginya saja sudah menggugah selera, kemudian ada sepiring ayam goreng krispi yang tertata di piring, tak lua semangkuk sambal tomat yang tak usah di ragukan lagi tingkat kepedasannya karena kebetulan cabe yang diolah adalah cabe tanaman sendiri yang terletak di pekarangan belakang rumah. Tinggal menunggu bapak pulang, kemudian mereka akan menikmati makan siang bersama. Adit dan Adhim tampak tak sabar untuk bisa segera mencicipi makanan lezat yang seakan memanggil-manggil untuk segera dinikmati.             Di luar terdengar suara motor bapak yang terparkir di depan rumah. Tak lama kemudian, suara bapak terdengar ketika hendak masuk ke dalam rumah.             “Assalamualaikum, bapak pulang” ujar bapak sambil masuk ke dalam rumah.             Terdengar ucapan salam dari nyak, Adit serta Adhim. Tak sabar rasanya kedua anak lelaki yang memilik perawakan cukup tinggi, berambut lurus dengan bola mata besar yang dihiasi dengan bulu mata lenti. Jarang-jarang laki-laki memiliki bulu mata lentik seperti Adit dan Adhim. Percampuran antara nyak yang ketika muda cukup cantik dan bapak yang semakin emnua tetap terlihat cukup tampan walaupun berbagai cobaan silih berganti menghampiri keluarga ini. Bapak pada mulanya memiliki pekerjaan tetap sebagai satpam di sebuah bank namun karena adanya perampingan mau tak mau harus  menapaki peran sebagai tukang ojek, nyak yang memangs edari dulu memiliki keahlian menjahit pun membuka usaha untuk tambahan uang belanja dan uang saku anak-anak. Lumayan kata nyak, lumayan bisa membantu bapak. Namnya rumah tangga, nyak selalu mengajarkan kepada kedua anaknya untuk menjadi sosok kepala keluarga yang baik seperti bapak ketika kelak sudah dewasa.                                                 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD