“Sial. Kenapa Tristan tidak menjawab panggilanku?!” Vitto yang tengah mondar-mandir kini meremas kuat surai hitamnya. Merasa frutrasi karena bos sekaligus sahabatnya itu tidak juga menjawab panggilan yang sudah berkali-kali ia layangkan melalui telepon pintarnya tersebut.
“Apa Tristan sedang mengajar? Tapi, sekalipun Tristan sedang ada kelas biasanya dia tidak pernah mengabaikan telepon dariku. Astaga. Padahal sekarang keadaan sangat genting. Ada hidden hacker yang meretas data Moreno dan aku baru mengetahuinya. Bagaimana ini Paballo?” Vitto melempar smartphone-nya itu ke atas sofa sebelum mendaratkan kembali torsonya di sana.
“Sudahlah, Vitto. Sepertinya Tristan tengah benar-benar sibuk di kampus. Kita tunggu saja. Mungkin handphone Tristan sedang dalam mode silent. Kau seharusnya tahu
