BAB 30

1719 Words

Rafael dan Mayra masuk ke mansion dan melihat Mirra tengah menangis di dekat ruang keluarga, Rafael dan Mayra bergegas menghampiri Mirra. "Ada apa, Aunty? Kenapa Aunt menangis?" tanya Mayra, menggenggam pundak Mirra. "Aunt sangat sedih, Nak." jawab Mirra. "Sedih? Karena apa?" tanya Mayra, sejenak melihat suaminya yang tengah heran. "Tadi, Kiran bertemu Ayah tirinya dan dia di pukuli di depan semua orang." jawab Mirra, membuat Mayra membulatkan matanya penuh. "Terus, mana Kiran sekarang?" tanya Rafael. "Dia di kamar." jawab Mirra, membuat air mata palsu seperti ini, memang selalu menjadi kuasa para penjahat. "Sayang, temui Kiran, aku akan membuat Aunt Mirra tenang." kata Mayra, membuat Rafael mengangguk dan berjalan menaiki tangga. Mirra menyeringai ketika Mayra tak menyadarinya. "A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD