Episode 16

1113 Words

Sebuah tamparan keras membuat wanita itu tersungkur di lantai. Tidak hanya itu, tubuhnya terangkat dan lehernya tercekik. Kakinya meronta-ronta ingin minta di lepaskan. Tidak lupa, tangannya memegang leher yang semakin merah itu. Tubuhnya terhempas lagi. Kali ini, bukan di lantai, melainkan ke tembok. Wanita itu batuk darah dan merasakan tulang-tulang yang remuk. Dia yakin bagian belakang tubuhnya sudah memar. "Ma-af," ucapnya dengan nada terbata. Meskipun kata maaf terlontar, tapi tangannya mengepal kuat. Dia tidak terima, hidupnya bertahun-tahun yang berharga dirusak begitu saja oleh gadis yang tidak tahu asal usulnya. "Renungkan!" teriak pria itu menghilang begitu saja. Wanita tersebut bangkit, berjalan tertatih melempari semua barang dan berteriak dengan keras. Dia hanya memberi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD