BAB 30

1083 Words

Pria itu menatap sang putri dengan tatapan tajam, wajahnya menampilkan raut datar, dan terlihat jelas jika dia sedang menahan amarah. Dalam hatinya terus memaki, ia juga merasa kesal karena mendapat banyak sekali ceramah dari sang istri. Dihelanya napas dengan perlahan, lalu menyeringai. “Apa Ayah pernah mengajarkan kau untuk menjadi wanita pengadu?” Monica yang mendapat pertanyaan seperti itu menelan ludahnya kasar, tidak mampu ia mengucapkan kata. “Kenapa kau hanya diam, hah?” Lagi dan lagi suara sang ayah terdengar begitu jelas di telinganya, membuat Monica merasa perlahan kematian mendekat, lalu menyapanya tanpa rasa bersalah sedikit pun. “Jawab, Monica.” Sekali lagi Monica menelan ludahnya dengan kasar, ia kemudian mencoba untuk lebih tenang. Pada akhir Monica berkata, “M

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD