16. Tidak Baik Menangis Sendiri

1046 Words

Mata mereka saling bertatapan satu sama lain, di Hazel mata milik Langit penuh dengan emosi, dia mempererat cengkramannya, ketika menatap wajah gadis di depannya. “A-aku tidak membunuh adikmu!” “Pembohong, jelas-jelas ada saksi. Kenapa kau masih berbohong?” Langit begitu kekeh mengatakan jika Danas telah membunuh sang adik. Sedangkan Danas masih dengan keterkejutannya, dia tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Langit padanya. Dia bahkan tidak pernah melakukan kesalahan apapun, atau membunuh seseorang, dan sekarang suaminya mengatakan jika ada saksi yang melihatnya membunuh. “Saksi? Saksi apa?” tanya Danas terbata-bata. “Saksi jika kau membunuh Amaira.” “A-amaira?” Nama itu tidak asing di telinganya. Danas teringat dengan nama Amaira, dia adalah sahabatnya. “Ya, kau membun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD