Lewat tengah malam Langit keluar dari apartemen Renata. Kekasihnya itu sebenarnya memintanya untuk menginap sampai pagi, tetapi Langit beralasan besok pagi-pagi sekali dia harus kembali bekerja. “Sayang, aku kan masih kangen. Kanapa buru-bur banget sih?” tanya Renata cemberut. Tubuhnya yang hanya berbalut handuk tipis menggelayut manja memeluk Langit dari belakang. Kedua tangannya melingkar di pinggang Langit seolah tak ingin melepaskannya. “Don’t worry, babe. Besok aku ke sini lagi. Aku nggak mau buru-buru aja, besok pagi aku ada meeting pagi-pagi. Kalau aku menginap di sini besok aku bisa telat.” Alasan Langit bisa diteriman oleh Renata. Kalau sudah alasan pekerjaan, sudah pasti dia tak bisa melawannya. Pekerjaan dan juga kekayaan yang dimiliki oleh Langit tentu saja menjadi alasan