Sharlynn mendengar suara seorang pria yang sangat dikenalnya. Wanita itu gegas membalikkan badan dan terkejut melihat siapa yang sudah berdiri di hadapannya. “Kenapa kau terkejut? Kau tidak menyapaku?” Julian tersenyum, lebih tepatnya menyeringai. Sharlynn tak menggubris, ia membalikkan badan dan menutup pintu bagasi. Tak ada satu kalimatpun yang terucap dari bibirnya. Julian terlihat kesal sendiri. Suara decakan kesal terdengar dari mulutnya. Apalagi saat ia melihat Sharlynn berlalu begitu saja dari hadapannya tanpa mengatakan apapun. Ada rasa khawatir yang menjelajahi seluruh tubuh Sharlynn. Tiba-tiba ia teringat dengan yang dikatakan Richie padanya. Masih jelas seolah terngiang di telinganya. Buru-buru ia berjalan mendekati pintu mobil. Namun, baru saja ia menyentuh pegangan pintu,

