017. Hamparan Bintang

2168 Words

     Udara pagi melandasi pikiran juga kemauan yang besar bagaimana sebuah karya bisa menghasilkan banyak pengalaman melalui tahap yang diraih, Richard sudah mengulang kembali sebuah desain yang hampir jadi di depan mata tapi nampak keraguan jika sebuah miniatur gedung tinggi itu akan diterima dengan baik di kampusnya.      “Aku mulai mual,” Richard menyingkirkan beberapa bahu orang-orang demi mendapatkan jalan keluar dari area kelas. “Kau gantikan saja aku hari ini, dan… Mungkin pulang malam.”      Belum Richard pergi tapi orang yang menjadi mahasiswa pengganti itu sudah mencegahnya. “Kenapa? Kau menginginkan ini ‘kan? Aku sudah memberimu kesempatan untuk bisa kuliah di sini, kau juga tidak perlu menanggung biayanya.”      “Tapi… Aku menyayangkan bakatmu Richard, kau bisa menjadi arsit

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD