Day 30: Taman Sinar Bulan°

1410 Words

Mata cokelat yang besar yang nanar ketakutan, bibir terkatup gemetaran menahan tangis dan tubuh mengernyit menarik diri, seperti kelinci yang ingin lari ke dalam lubang akan tetapi tidak bisa bergerak karena sang serigala mencengkeramnya. Sekarang dia mulai paham kenapa Bibi Sarasvati dan Paman Akash selalu menyuruhnya tutup mulut. Namun mulutnya memang tidak bisa diam. “Saya memang bukan siapa-siapa, Tuan Imdad, saya seorang b***k yang bahkan tidak tahu dilahirkan oleh siapa. Orang seperti Anda bisa saja memiliki kuasa atas tubuh dan nyawa saya, tetapi pikiran saya, perasaan saya, hati saya, tidak bisa dikendalikan oleh siapa pun. Jika kebetulan saya mengetahui hal yang seharusnya tidak saya ketahui, dan saya berpikir itu menyangkut nyawa orang lain, haruskah saya tinggal diam?” Ucapa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD