BAB 73: Dunia Kegelapan

1619 Words

“Selamat tidur, Tuan Putri.” Luis yang sudah membaringkan tubuhnya di sofa kembali mengingat kelakuan tidak warasnya beberapa detik yang lalu. Meski dipikir seribu kali pun, pemuda buta nan jenius ini tidak bisa menemukan alasan kenapa tubuhnya bergerak sendiri dan mulutnya berucap sesuka hati. Sumpah demi nama seluruh Tuhan, otak Luis tidak ada memerintahkan kelakuan aneh seperti tadi. Luis menutup wajah dengan satu tangan. “Aku bahkan mencium keningnya.” Mungkin Luis harus dihukum—ah, bukan mungkin lagi, tapi harus! Dia harus dihukum karena telah tidak sopan dengan seorang nona yang bahkan merupakan murid sekaligus majikannya sendiri. “Tapi keningnya sangat lembu—” Plak! Luis memukul mulutnya sendiri, ia langsung berdiri dengan napas tersengal, tapi dengan cepat kembali berbaring la

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD