Hari ini adalah hari pertama Jazlyn membuka secara resmi perusahaannya, tidak ada karyawan selain mereka berdua. Ini juga adalah hari pertama Oziel bekerja di kantor lagi setelah kejadian dua tahun silam. Ini merupakan hal tersulit bagi mereka.
Tapi hak itu wajar karena mengingat ini juga adalah pengalaman pertama Jazlyn membuka perusahaan meski pun dia pernah belajar tentang bagaimana membangun bisnis, tapi tetap saja belajar dengan praktik langsung beda.
Di sisi lain, Oziel juga kesulitan untuk mencari investor yang mau menanamkan modalnya di perusahaan Jazlyn ini, mengingat namanya sangat buruk di perusahaan-perusahaan yang ada di kota ini.
"Aku akan coba untuk mempromosikan aplikasi ini pada perusahaan-perusahaan yang kecil terlebih dulu karena bagaimana pun kita baru saja merintis perusahaan ini, pasti akan sulit untuk kita langsung tawarkan pada perusahaan yang besar". Jelas Oziel.
Fokus utama mereka sekarang adalah mencari investor yang bersedia bekerja sama dengan mereka dan mempromosikan aplikasi anti-virus yang Jazlyn buat kepada perusahaan. Targetnya untuk saat ini adalah perusahaan yang relatif kecil dulu dan beberapa kantor-kantor pemerintahan atau pun non-pemerintah.
"Tidak masalah". jawab Jazlyn
"Jadi begini...
Oziel menjelaskan strategi dan perusahaan mana saja yang akan menjadi targetnya saat ini. Setelah menjelaskan dan di setujui Jazlyn, Oziel segera berangkat menuju perusahaan tersebut untuk menawarkan produk mereka berupa aplikasi anti-virus untuk melindungi perangkat mereka dari bahaya virus.
***
Setelah seharian berkeliling dari satu perusahaan ke satu perusahaan tapi Oziel belum juga membuahkan hasil, bahkan mereka yang memang mengenal Oziel dengan terang-terangan memaki dan mengusir Oziel dari sana. Memang benar kata orang, membangun kepercayaan orang lain itu tidaklah mudah, dan itu yang Oziel alami sekarang. Tapi dia tidak pantang menyerah, sesuai janjinya dia akan berusaha semaksimal mungkin mengingat betapa baiknya Jazlyn yang sudah menolong nyawa adiknya satu-satunya, tempat tinggal yang layak dan perkerjaan dengan jabatan yang tinggi. Dia tidak boleh menyianyiakan kepercayaan yang sudah Jazlyn berikan padanya.
Semangat!!!
Satu kata yang menguatkan Oziel. Hari sudah petang, dia memutuskan untuk kembali ke perusahaannya.
Setelah sampai sana, satu kata yang menggambarkan keadaan disana yaitu 'sepi' karena memang hanya dia dan Jazlyn yang disana. Mereka belum berani untuk memperkerjakan orang lain karena mereka baru hari ini resmi berdiri dan belum terlalu banyak kerjaan juga.
"Maaf Jaz, aku tidak berhasil meyakinkan mereka". ucap Oziel setelah sampai di ruangan Jazlyn.
"Tidak apa, aku tau ini sulit untuk mu. Ayo kita pulang sekarang, besok kita lanjut lagi". ucap Jazlyn.
"Terima kasih sudah mengerti". ucap Jazlyn.
"Sama-sama".
Mereka pulang mengendarai mobil Jazlyn dengan Oziel yang pegang kendali.
*****
Satu tahun sudah perusahaan Jazlyn yang di beri nama 'JZ Corp' itu, sudah banyak kemajuan dan mereka sudah banyak memperkerjakan karyawan, keuntungan yang mereka dapatkan juga sudah mulai terlihat. Hal itu membuat Oziel tidak pernah menyesal untuk kerja sama dengan Jazlyn.
Saat ini Jazlyn sedang menyiapkan produk kedua mereka, Jazlyn sangat yakin produk keduanya ini pasti akan sangat di cari-cari sama perusahaan-perusahaan besar karena dia membuatnya dengan tingkat anti-virus yang sangat tinggi.
Saat ini perusahaan mereka masih banyak melakukan kerja sama dengan beberapa sekolah, universitas dan beberapa instansi pemerintahan.
Walau pun dulu, ini adalah pekerjaan yang sangat sulit bagi Oziel dan Jazlyn tapi mereka mampu melewatinya terbukti sekarang perusahaannya sangat berkembang. Meski terkadang dulu Oziel sering di maki, di usir bahkan di perlakukan kasar tapi dia selalu optimis dan bekerja keras, dan sekarang see terbayar sudah kerja kerasnya.
Hari ini Oziel berencana untuk mengunjungi perusahaan Miller yang terkenal hebat dan salah satu perusahaan berpengaruh. Saat akan menuju meja resepsionis, berbagai tatapan mengejek merendahkan yang dapat oziel tangkap disana.
"Tuan Oziel apa yang kau lakukan disini?". tanya resepsionis itu dengan suara yang sedikit merendahkan.
"Saya ingin bertemu dengan Tuan Larry". jawab Oziel.
Oziel memutuskan untuk mengabaikan suara itu dan fokus pda tujuannya datang kesini.
"Apakah Anda sudah membuat janji?". tanya sang resepsionis.
Sang resepsionis sudah mendengar rumor tentang Oziel, dengan tatapan tidak suka dia menatapnya. Oziel yang melihat itu tidak peduli dan tetap bersikap profesional.
"Belum". jawab Oziel singkat.
"Kau belum membuat janji tapi dengan lancangnya kau datang ingin bertemu Tuan Larry. Sangat memalukan". ucap sang resepsionis yang satunya lagi sinis.
Sang resepsionis tersebut terlihat sangat tidak menyukai kehadiran Oziel. Dia berusaha untuk mempermalukannya membuat reputasinya menjadi semakin buruk.
"Lalu apa yang ingin Anda sampaikan kepada Directur?".
"Saya ingin memperkenalkan produk baru dari perusahaan kami kepada Directur Larry". jelas Oziel
"Maaf, karena Anda belum membuat janji. Kami tidak bisa membawa Anda bertemu dengan Direktur Larry". jelas resepsionis dengan nada yang tidak mengenakkan.
"Saya akan menunggunya jika memang di izinkan". ucap Oziel berusaha untuk mencoba segala cara agar dia bisa bertemu dengan Direktur perusahaan Miller.
"Kau sangat tidak tahu malu!!! Kau bahkan sudah melecehkan seorang karyawan saat masih bekerja dulu dan sekarang kau datang untuk bertemu dengan pemimpin perusahaan ini. Jika aku jadi kau, aku tidak akan berani keluar atau bahkan menunjukkan wajah ku di masyarakat". ucap seorang pria yang baru saja muncul yang ternyata adalah mantan sahabatnya dulu.
Mendengar perkataan kasar itu, Oziel sedikit emosi. Dia tidak tau kenapa hari ini dia bisa bertemu dengan mantan sahabatnya dan lebih parahnya lagi dia berniat merusak reputasinya kembali.
"Tuan Jerry yang terhormat, aku tidak mengerti dengan apa yang kau bicarakan dan aku tidak pernah melakukan seperti apa yang kau katakan barusan." ucap Oziel menahan emosinya.
"Cihh, siapa yang tidak tau apa yanh sudah kau lakukan dulu, semua orang tau dan kau masih berpura-pura tidak pernah melakukannya? Sungguh kau pria yang tidak tau malu." ucap Jerry mencibir.
Mendengar pembicaraan Jerry dan Oziel, para karyawan yang berada di sekitar mereka mulai bisik-bisik dan memandang Oziel dengan tatapan jijik dan benci.
"Mengapa pria itu masih bisa bebas berkeliaran setelab melakukan hal yang menjijikan seperti itu."
"Seharusnya dia di hukum seumur hidup di jeruji besi".
"Kenapa dia bisa ada disini".
"Sangat memalukan".
"Aku kira dia pria yang baik-baik ternyata dia pria yang sangat buruk".
"Aku tidak menyangka masih ada pria yang menjijikan seperti dia".
Walau suara mereka tidak terlalu besar, tapi Ozziel masih bisa mendengar percakapan mereka dan hatinya mulai panas serta emosinya mulai tifak stabil.
"Apa kau tidak mendengarnya?, Kau sebaiknya pergi dari sini. Nona tolong panggilkan security untuk menyeretnya keluar jika dia tidak mau keluar juga". titah Jerry pada salah satu resepsionis.
*****
follow ig : @knririn_