Seina terlihat turun dari mobil yang dikendarainya. Perempuan dengan surai abu-abu itu berjalan pelan menuju ke lobby rumah sakit. Parasnya yang ayu membuat beberapa orang terpana, sayangnya Seina acuh kepada mereka. Seina memilih terus berjalan menuju lift untuk naik ke lantai paling atas—ruangan di mana Arthur terbaring lemah. Kata dokter, kondisi Arthur perlahan mulai membaik, tinggal menunggu kesadarannya saja. Seina berulang kali menatap orang-orang yang dilewatinya, mereka tersenyum ramah seperti sudah tahu siapakah dirinya. Siapa yang tidak mengenal Seina? Satu negara pun tahu dan mengenal perempuan itu sebagai salah satu perempuan paling beruntung karena sudah mendapatkan Arthur—yang digadang-gadang akan memimpin kedua perusahaan raksasa milik keluarga Dewangga. Bahkan rumor tent

