Tempat ini terasa asing, namun tidak terlalu menyeramkan. Arthur duduk di atas kursi taman yang didominasi dengan warna hitam. Aneh dan tidak masuk akalnya, semua tumbuhan di tempat ini bewarna hitam. Mungkin tidak ada warna lain selain hitam di sini. Langit pun gelap, namun tidak terlalu pekat. Sungai pun berwarna hitam dengan suara derasnya yang cukup berbahaya. Selama perjalanan, mereka hanya diam. Karena dalam satu kilatan mata—tiba-tiba Arthur sudah berada di tempat ini. Berdiri dengan takjub sekaligus seram. Dewa Kesempatan tidak memberikan penjelasan apapun—bahkan memilih diam ketika Arthur bertanya kemana mereka akan pergi atau apakah nama tempat ini. Di depan sana ada sebuah hutan dengan beberapa pintu apung—karena berdiri di atas aliran sungai hitam yang deras. Mungkin air sunga

