“Kenapa lo bisa ada di sini?” tanya Cakra kepada Asia. Saat ini Clara dan temannya sudah pergi dari tempat ini dengan menanggung malu serta kesal sampai ke ubun-ubun. Jika mengingat ekspresi Clara ketika ditolak oleh Cakra tadi, sungguh Asia ingin kembali tertawa. Sangat lucu. “Tadi waktu di rumah gue sempat dengar kalau Clara mau nembak lo. Jadi, gue ke sini deh. Penasaran,” jawab Asia jujur. Cakra terkekeh pelan. “Apa lo khawatir kalau gue bakal nerima dia?” Asia mengangkat kedua bahunya. “Mungkin,” katanya. “Gue kan udah bilang ke lo kalau gue nggak suka sama dia. Mana mungkin gue terima.” “Baguslah,” balas Asia menganggukkan kepala mengerti. “Terus, tadi lo bilang kalau lo udah punya pacar. Beneran?” Cakra tersenyum lebar seraya menganggukkan kepala. “Iya lah. Masak gue bohong.

