Hmm …

1758 Words

Deburan suara jantungnya membersamai Jeanne ketika ia melangkah masuk ke kamar Pangeran Maulvi. Ini pertama kalinya, di antara sekian banyak cita-cita yang ia torehkan untuk pria itu, salah satunya adalah untuk melihat bagaimana rupa kamarnya. Dan dari semua kesialan yang ia terima, entah saat masih hidup, bahkan hingga ia mati, rasanya sudah dibayar hari ini. Hari ketika ia merasa seperti mempelai wanita yang memasuki kamar pengantinnya. Dengan senyum malu-malu, pipi merona, dan sambil tertunduk, Jeanne merasa bahwa inilah berkah paling luar biasa yang diberikan padanya. Ruangan itu luas, entah berapa meter ukurannya. Karena Jeanne enggan untuk menerka-nerka atau menyibukkan diri untuk mencari meteran lalu menghitung angka pasti luas dari kamar itu. Lebih dari itu, ia lebih menghargai

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD