Grace merenggangkan badannya dari kenyamanan pelukan Rudolf, mencoba menyelam ke mata laki-laki yang memiliki jabatan sebagai suami sekaligus bodyguardnya. Hanya kebingungan dan tanda tanya yang tak terucap tergambar dari bola mata biru keabu-abuan itu. Sejenak Grace merasa kecewa, apa dirinya saja yang terlalu berlebihan dan membawa perasaan. Karena setelah diamati, laki-laki itu tak membalas pelukannya, dia tak juga menolak, tapi lebih tepat dikatakan bingung. "Apa kau memang begini?" Grace mencoba menggali isi hati Rudolf. Sejenak kening laki-laki itu berkerut. "Saya tak mengerti." Grace mengambil nafas sejenak, lalu mencoba menyentuh dadanya. Kinerja jantung yang tak biasa, untuk menuntaskan rasa penasarannya, Grace melabuhkan telapak tangannya pada d**a liat berotot milik Rudofl.