When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Seperti biasa, usai sholat subuh, Steven membereskan bekas sholat mereka. Tiara merebahkan lagi tubuhnya di atas ranjang "Aayy, aku masih ngantuk, tidur lagi boleh ya." Kepala Steven mengangguk. "Aku ke bawah ya, tidak apa'kan aku tinggal sendiria ?" "Hari ini tanggal merah Aayy, libur kerja'kan?" tanya Tiara. Kepala Steven mengangguk kembali menhangguk "Iya libur, kamu ingin jalan-jalan?" "Ehm ... bajuku banyak yang nggak muat lagi, kata dokter nggak boleh pake jeans lagi, kalo boleh aku ... ehhm ...." Tiara masih merasa sungkan, untuk minta dibelikan baju. Steven tersenyum "Nanti siang kita beli baju ya, sekarang istirahatlah." Steven mengecup kening Tiara. Sebelum beranjak ke luar kamar. Tiara memejamkan mata, dengan senyum di bibirnya. ------ Nafas Tiara memburu, saat sampa