When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Tiara melangkah masuk ke dalam kantor Steven. Sekretaris Steven tersenyum manis menyambutnya. "Siang, Mbak Tiara," sapanya ramah, "Siang, Mbak, lagi ada tamu yaa?" tanya Tiara, sambil menunjuk ke arah ruangan Steven. Sekertaris Steven mengangguk. "Ada Bu Donna, tapi Mbak Tiara masuk saja, Mr.Adams berpesan kalau Mbak Tiara datang, diminta langsung masuk saja." 'Hmmm ... Tante Donna, kamu ingin berjuang mendapatkan om buleku lagi, jangan harap aku tinggal diam. Kamu akan lihat, gadis kampung ini bukan lagi gadis polos yang bisa kamu tundukan, atau bisa kamu ancam. Aku akan jadi lawan yang tangguh untukmu, Tante Donna,' batin Tiara Tiara mengetuk pintu. Steven sedikit kaget, saat ia membuka pintu, Tiara yang ada di depan pintu. Ada kecemasan kalau Tiara salah paham lagi, karena mel
