Prologue!

463 Words
Cast : Burning Passion In Love (BPIL)  Rosalicia Constancta Yara Abrahan (22), gadis cantik, manis nan imut. Memiliki tinggi kisaran 175 cm dan memiliki bentuk tubuh proporsional. ... Zeferino Umoja Raymundo Teixeita (32), lelaki dewasa, gagah, tampan, menawan nan sexy. Memiliki bentuk tubuh proporsional ditunjang tinggi atelis kisaran 188cm. ... Thomas Jose Raymond Teixeita (27), Adik dari Zeferino dan dia memiliki postur tubuh kekar dengan tinggi atelis kisaran 188 cm. Wajah tampan dan kalem membuat dia menjadi impian para gadis. *** Andai waktu bisa diputar kembali, aku lebih baik menjadi kupu-kupu malam dari pada hidup denganmu yang penuh derita. Aku sangat membencimu namun juga sangat mencintaimu, Zeferino. Tubuh dan hati sudah aku berikan namun semua kau bayar hina. Kisah pilu ini akan berlangsung terus jika aku hidup. Apa kamu akan menangis jika aku mati, Zeferino? *** At Perancis 11:00 PM. "Licia, Bos memanggilmu!" ujar Anna salah satu pekerja di klub malam. Rosalicia tersenyum menanggapi perkataan Anna. Dia berlalu menuju lantai atas tepat di mana ruang Bos berada. Bila di club, ia sering di panggil Licia dan jika di rumah sering dipanggil Rosa atau Yara. Tubuh molek Rosalicia sukses menjadi sorotan bagi kaum Adam. Namun, Rosalicia tidak peduli yang menjadi tujuan yaitu ruangan bos besar. Ceklek "Ada apa Madam memanggil, saya?" tanya Rosalicia retoris setelah duduk di depan Hera. "Ada yang membelimu. Jadilah sugar Baby yang baik," terang Hera. Mata bulat Rosalicia semakin bulat mendengar ucapan Hera. Selama 3 tahun baru kali ini ada yang menolong dia dari tempat terkutuk. "Siapa yang membeliku?" tanya Rosalicia berusaha tenang. Banyak kolega kaya yang ingin membelinya namun selalu di tolak Hera, lalu kenapa dia dilepas begitu saja? "Sir Raymundo Teixeita. Sebentar lagi dia akan datang bersiaplah pergi!" tegas Hera. "Baik Madam," sahut Rosalicia. Dia tidak mengenal siapa Raymundo Teixeita itu? Apa dia akan dijadikan boneka s*x? Apa Tuan Raymundo itu orang tua gundul berperut bulat? Semua itu terasa bergetar menahan gejolak tinggi dalam tubuh, Rosalicia. Bagaimana ini, apa dia bisa bahagia bersama Tuan Raymundo Teixeita itu? “Madam, apa Mr Teixeita itu orang kaya?” pertanyaan bodoh itu meluncur indah di bibir Rosalicia. “Pertanyaan paling bodoh, Licia. Jika bukan konglomerat mana sudi aku melepasmu,” sarkasme Hera. “Kenapa Anda melepas saya padahal selama ini tidak ada seorang pun yang boleh membeli saya, Sebenarnya apa alasan kali ini Anda melepas saya?” “Apa perlu saya menjawab pertanyaan, kamu?” “Harus, karena saya penasaran!” tukas Rosalicia. “Terlalu mudah, karena aku sudah lelah menampung kamu di sini sebagai wanita penghibur. Apa lagi Tuan Raymundo Teixeita Itu seorang miliarder jadi tidak masalah melepas kamu.” Jawaban sarkasme Hera sukses membuat Rosalicia bungkam. Inikah akhir kisahnya sekarang menjadi pekerjaan malam di sini? Sakit tapi tidak berdarah itulah kondisi Rosalicia sekarang. Hingga sebuah pintu mengalihkan atensi mereka.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD