Apa Salahku?

1603 Words

Tanpa menunggu lagi, Dennis memutar arah, ke paviliun, tempat para pekerja tinggal. Begitu ia masuk, ia langsung menuju kamar Bintang dan Kejora yang berada paling depan. TOK… TOK… Dennis mengetuk dengan durasi cepat. “Bintang!! Kejora!!” Ia sedikit berteriak. Tak perlu menunggu panggilan kedua, pintu sudah terbuka, dan muncullah Bintang dari balik pintu, dengan tersenyum malu-malu. Ditambah lagi sambil melakukan gerakan andalannya, gerakan menggosok telinga. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan?” tanyanya dengan suara menggoda. Padahal dalam benaknya ia mengucapkan kalimat lain. Apa Tuan merindukan saya? Sampai pagi-pagi begini sudah tidak sabaran untuk menemui saya. Sama Tuan, saya juga sangat rindu. “Apa yang terjadi pada Almeera? Kenapa dia makin aneh? Bukankah kalian mengantarnya u

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD