Beberapa jam kemudian mereka sampai di rumah Surawijaya. “Abang tunggu di sini ya, Nay aja yang turun.” “Masa gitu, aku juga harus turun.” Ghazanvar langsung turun dari mobil tidak mengindahkan ucapan Naraya. Pria itu memutar setengah bagian mobil lantas membuka pintu mobil bagian penumpang. “Abang … nanti pak Surawijaya cerita sama paman Eka terus paman Eka jadi curiga,” kata Naraya setelah pintu dibuka oleh Ghazanvar. “Biarin … bodo amat, memangnya mereka mau apa?” Ghazanvar mengulurkan tangannya bermaksud membantu Naraya turun. “Kata mami jangan sampai ada yang tahu kalau kita mau nikah ….” Naraya tidak bergerak dari kursi penumpang. “Naaay, enggak mungkin aku biarin kamu masuk sendirian ke rumah pria yang kalau ngeliat kamu sampe ileran gitu … nanti kamu diapa-apain gimana?” N

