Abi hanya membiarkan Ilona menangis, karena bagaimana pun dia harus mengalami itu. Hidup sebagai seorang putri Garwine dan tidak pernah tahu kehidupan yang sebenarnya, membuatnya terkejut dan sadar kalau dunia itu sangatlah kejam. Kebahagiaan yang ia rasakan selama ini hanyalah halusinasi dan kenyataannya hidup itu sangatlah mengerikan. Cukup lama ia menangis sampai ia akhirnya ia dapat mengendalikan dirinya sendiri. “Sudah tenang?” tanya Abi. Ilona menatapnya dengan kesal. “Kenapa kamu harus menarikku melompat?! Apa kamu gak tahu kalau itu...” “Apa kamu lebih memilih diam di dalam mobil, sampai kita mati tertembak, atau terbakar?” ucapan Abi itu membuat Ilona semakin memucat. Dia tidak tahu mana yang lebih baik. Melompat dengan sangat mendadak sep

