Chapter 83 : Kesal

1181 Words

Angin berembus kencang, di atas sebatang pohon besar, pada salah satu dahan besar, tampak seorang berjubah tengah memandang ke depan dengan bola matanya yang bercahaya bagai api. Kedua tangan pria itu masuk ke dalam saku celana, sementara wajahnya tetap datar selama beberapa saat. Tak lama berselang, pria tersebut menghirup napas panjang dari segarnya udara di tengah hutan ini. Meskipun kini di hadapannya hanya terhampar rerumputan serta pepohonan rindang, berkat kemampuan matanya, ia dapat melihat lebih jauh, menembus apa saja yang menghalangi. Ia adalah Fate. Dengan tenang Fate memerhatikan Karel dan Nuria yang sedang berbaring dengan tenang tanpa menghawatirkan apa pun. Ia kemudian langsung mengalihkan pandangan ke arah pepohonan yang ada di sekitar kedua remaja itu, lalu tersenyum ti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD